Dalam postingan kali ini,saya tiba-tiba ingin membahas suatu kawasan yang mungkin bisa dikategorikan sebagai kawasan wisata Surabaya, tetapi wisata yang ingin saya bahas kali ini adalah wisata khusus dewasa.. :p that is.. Dolly..^^
Dolly merupakan suatu gang yang tergolong sempit, tetapi kerap dikunjungi oleh “pewisata” yang memang doyang dengan suguhan wisata menggiurkan ditempat ini. Tempat wisata ini merupakan kawasan lokalisasi pelacuran yang terletak di daerah Jarak, Pasar Kembang, kota Surabaya, Jawa Timur,Indonesia. Di kawasan lokalisasi ini, wanita penghibur “dipajang” di dalam ruangan berdinding kaca mirip etalase. Konon lokalisasi ini adalah yang terbesar di Asia tenggara lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. Bahkan pernah terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara. Gang Dolly ini sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Tante Dolly van der mart. Keturunan dari Tante Dolly tersebut sampai sekarang masih ada di Surabaya meskipun sudah tidak mengelola bisnis prostitusi tersebut. (Wikipedia)
Tempat ini merupakan tempat wisata dimana barang yang di jual beli adalah Cinta satu malam. Disanalah tempat dimana bisa membeli “cinta” dari seorang yang disukai setelah melihat etalase kaca yang berisi wanita-wanita yang segar. Berbeda dengan di red light district Amsterdam, Belanda dimana si wanita dipajang dengan hanya mengenakan pakaian dalam pada masing-masing ruangan kaca yang sudah tersedia ranjangnya sehingga si pelanggan siap untuk langsung beraksi setelah memilih, di Dolly wanita yang masih berpakaian lengkap tapi seksi, dipajang bersama-sama dalam ruangan kaca besar. Pelangganpun tinggal memilih dari kaca,wanita mana yang dirasa cocok untuk menemani mereka. Untuk bisa membeli “cinta” yang ditawarkan di Dolly bisa mengeluarkan uang antara kisaran Rp. 80.000 sampai Rp. 150.000 per jam tergantung tarif yang sudah disediakan plus uang keamanan Rp. 5000 . Bagi sebagian orang yang pernah merasakan layanan “cinta” wanita-wanita yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini mengatakan service wanita-wanita itu lumayan enak dan biasanya para lelaki itu seperti ketagihan untuk ke Dolly sekedar melakukan transaksi Jual Beli Cinta. Oh ya transaksi Jual Beli Cinta di Dolly melibatkan para makelar yang tugasnya untuk mencari tamu buat sang wanita penghibur, dan apabila berhasil maka aliran rupiah pun mengalir ke kantong mereka. Keterikatan makelar dengan gadisnya tidak cukup dalam proses pencarian pelanggan. Beberapa makelar bahkan menjadi body guard dari gadis Dolly jika keluar dari wisma. Mereka menjadi anjing penjaga jika ada orang-orang yang dianggap mengganggu. Pekerjaan sebagai makelar memang cukup menggiurkan. Semakin banyak pelanggan didapat, kucuran rupiah pun mengalir deras. Untuk satu pelanggan saja, makelarmendapat bagian Rp 7.000. Sehari seorang makelar bisa menggaet 10-15 pengunjung. Uang bisa bertambah jika si PSK royal atau sang pelanggan memberikan tips sendiri. Bisnis sebagai makelar tentu menggiurkan. Semua wisma di Dolly mempekerjakan mereka. Toh, keberadaannya cukup meningkatkan omset bisnis haram itu. Mereka sangat agresif merayu pelanggan mampir. Bagi sebagian pengunjung, ulah itu tentu mengganggu. Sumber berita: (www.complitz.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar