WE WELCOME YOU TO THE DREAMING WORLD


Awalnya saya ga ngerti buat apa kita punya, sebenarnya apa sih manfaat blogging ? nah saking penasarannya sama blog, akhirnya saya mulai utak-atik blog, bagi teman-teman blogger yang sudah pengalaman di dunia blogging saya minta petunjuk donk ato tips n trik tentang Blog,,
Aq tunggu commentnya yaa...

*******************************************************************************************************************************************************************************************

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.



by: arief wirawan

Jumat, 25 November 2011

MUSEUM TSUNAMI ACEH

arief wirawan
Museum yang terletak di jantung Kota Banda Aceh tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda ini diresmikan pada tahun 23 Februari 2008 oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Berfungsi sebagai objek sejarah dan pusat penelitian tentang tsunami, simbol kekuatan masyarakat Aceh menghadapi bencana tsunami dan sebagai warisan kepada generasi mendatang bahwa disini pernah terjadi bencana tsunami.
Desain museum mengusung konsep Rumoh Aceh as Escape Hill hasil rancangan arsitek M. Ridwan Kamil yang memenangkan lomba desain museum ini pada tahun 2006. Desain sarat dengan konten lokal namun rancangannya sangat modern dan futuristik. Digambarkan sebuah rumah panggung tradisional Aceh dan berfungsi juga sebagai escape hill atau bukit evakuasi jika terjadi bencana banjir atau tsunami di masa datang.
Sebelum  memasuki pintu masuk akan ditemukan sebuah helikopter Polisi yang hancur diterjang tsunami. Lalu mulai memasuki Lorong Tsunami (Tsunami Alley) yang sempit, menjulang dan temaram. Disisi kiri dan kanan mengalir air dan suara gemuruh air seakan mengingatkan peristiwa tsunami. Disini bulu kuduk kami berdiri.
Kemudian kami memasuki ruangan yang terdiri dari bangunan monumen yang diatasnya terdapat sebuah LCD yang memperlihatkan foto-foto saat peristiwa tsunami, seperti bangunan yang hancur, kapal di atas rumah, mayat-mayat bergelimpangan. Sungguh kami terenyuh melihatnya.
Ruang berikutnya adalah Ruang Sumur Doa (Chamber of Blessing). Di ruangan yang berbentuk lingkaran seperti cerobong ini terdapat ribuan nama-nama korban tsunami. Menjulang ke atas dan diujung atas ada sebuah cahaya dan tulisan arab berlafaz ALLAH. Pesan dari ruangan ini adalah setiap jiwa manusia pasti akan kembali kepada yang maha kuasa. Dengan sayup-sayup suara orang mengaji, suasana menjadi semakin dalam. Tanpa terasa air mata hangat membasahi pipi.
Setelah itu kami naik ke lantai 2 dengan melewati jembatan yang dirancang sangat futuristik. Seakan tidak percaya bahwa bangunan ini didesain oleh putra bangsa.
Di ruang pamer temporer disajikan foto-foto berukuran besar pra, saat dan pasca tsunami. Mungkin kita masih ingat dengan seorang ibu yang menangis saat memeluk anaknya sudah tidak bernyawa lagi atau seorang bapak yang berlari menyelamatkan diri hanya mengenakan handuk putih. Semua itu ada disini dan membuat kami menangis.

arief wirawan
Lalu kami memasuki ruangan audio visual. Di ruangan yang seperti mini theathe dengan kapasitas 30 orang ini kami disuguhi film saat terjadi tsunami 26 Desember 2004 itu. Film tersebut menggambarkan betapa dahsyatnya bencana tersebut dan betapa lemahnya manusia menghadapi cobaan yang maha kuasa. Terlihat saat gelombang tsunami memasuki kota Banda Aceh dan berhasil direkam oleh beberapa warga dengan video amatir. Meratakan dan menyeret semua yang dilewatinya. Rumah. Pohon. Kendaraan. Namun jika takdir belum menjemput, terlihat seorang kakek renta yang sedang menyelamatkan diri padahal dibelakangnya datang gelombang tsunami, dalam hitungan detik dia naik ke tempat yang lebih tinggi dan berhasil menyelamatkan diri. Dan, saat film selesai, terlihat hampir semua orang mengusap matanya.
Selanjutnya kami naik ke lantai 3. Disini disajikan beberapa ruangan untuk memorabilia setelah tsunami seperti sebuah jam besar yang menunjukkan waktu saat terjadinya tsunami, sepeda motor dan sepeda yang hancur. Semua itu sumbangan dari warga yang rela barangnya ditempatkan di museum ini. Selain itu ada juga diorama saat tsunami melanda beberapa daerah. Seperti diorama sebuah mesjid yang berdiri kokoh diterjang tsunami sementara bangunan lain semuanya rata dengan tanah.
Ruangan lain memberikan informasi pengetahuan tentang tsunami dan bencana lainnya. Juga ada ruang simulasi gempa. Disini kita bisa merasakan saat terjadi gempa yang sesungguhnya. Ada juga ruangan perpustakaan yang berisi buku-buku tentang bencana sumbangan dari berbagai pihak. Dan terakhirnya ada ruangan khusus cindera mata.

arief wirawan
Setelah itu kita kembali turun ke lantai 1 dan bisa beristirahat di dalam cafe yang nyaman. Tanpa terasa 2 jam waktu dihabiskan di tempat ini. Namun banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari museum ini. Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita bisa mengantisipasinya untuk meminimalisir jumlah korban. Satu yang tidak bisa dilawan yaitu takdir dari yang maha kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar